Cari Blog Ini

Minggu, 07 April 2013

SekaliLagi, PeluluhanFonem



Bahasasebenarnyabunyi yang mengandungartiataumakna.Itubahasa yang primer.Bahasalainadalahbahasatulisdanbahasaisyarat. Keduanyamasukbahasasekunder.Dalammenggunakanbahasa, bunyi yang satudenganbunyi yang lain salingmempengaruhi. Misalnya, bunyi- bunyi yang tidakbersuaradapatmenjadibersuarakarenapengaruhbunyi yang mendahuluiataumengikutinya.Misalnya, bunyi /t/ tidakbersuara, tetapiberdekatandengan /n/ yang bersuara, bunyi /t/ dapatberubahmenjadibunyibersuarasepertipada kata `pantai`, `menonton`. Bunyi- bunyi yang tajamseperti /k,p,t,c/, danbunyidesis `s` biasanyaluluhbiladiberiprefiks `meng-`. Contohnya, `meng-kais` menjadi `mengais`, `mem-pukul` menjadi `memukul`, `men-tangkap` menjadi `menangkap`, `meny-cari` seharusnyadalambahasaIndonsia (BI) seharusnyamenjadi `menyari`, tetapimenjadi `meny-cari` yang kitatuliskansecaraortografismenjadi `mencari`.

Bahasasebenarnyabunyi yang mengandungartiataumakna.Itubahasa yang primer.Bahasalainadalahbahasatulisdanbahasaisyarat. Keduanyamasukbahasasekunder.Dalammenggunakanbahasa, bunyi yang satudenganbunyi yang lain salingmempengaruhi. Misalnya, bunyi- bunyi yang tidakbersuaradapatmenjadibersuarakarenapengaruhbunyi yang mendahuluiataumengikutinya.Misalnya, bunyi /t/ tidakbersuara, tetapiberdekatandengan /n/ yang bersuara, bunyi /t/ dapatberubahmenjadibunyibersuarasepertipada kata `pantai`, `menonton`. Bunyi- bunyi yang tajamseperti /k,p,t,c/, danbunyidesis `s` biasanyaluluhbiladiberiprefiks `meng-`. Contohnya, `meng-kais` menjadi `mengais`, `mem-pukul` menjadi `memukul`, `men-tangkap` menjadi `menangkap`,

Tidak ada komentar: