FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENYIMAK
Menurut Tarigan , beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak antara lain sebagai berikut.
Pertama, faktor fisik. Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keefektifan dalam menyimak. Sebagai contoh, ada seorang yang sukar sekali mendengar, dalam keadaan yang sama itu, dia mungkin saja terganggu serta dibingungkan oleh upaya yang dilakukannya untuk mendengar. Secara fisik dia mungkin berada jauh di bawah ukuran gizi yang normal sehingga tingkat perhatiannya rendah. Kesehatan serta kesejahteraan fisik merupakan suatu modal penting yang turut menentukan keberhasilan menyimak. Oleh karena itu, faktor-faktor fisik yang dapat mengganggu dan menghambat proses kelancaran menyimak perlu dihilangkan.
Kedua, faktor psikologis. Faktor psikologis juga turut mempengaruhi proses menyimak. Faktor psikologis yang positif akan memberi pengaruh yang baik, sedangkan faktor psikologis yang negatif akan memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak. Faktor negatif itu antara lain prasangka dan kurang simpati, keegosentrisan, dan keasikan terhadap minat pribadi, pandangan yang kurang luas, kebosanan dan kejenuhan, serta sikap yang tidak layak dilakukan terhadap pembicara, sedangkan faktor positif yang menguntungkan bagi kegiatan menyimak, antara lain pengalaman masa lalu yang menyenangkan sehingga dapat menentukan minat dan pilihan, serta kepandaian yang beraneka ragam.
Ketiga, faktor pengalaman. Sikap merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan pengalaman kita. Kurangnya minat merupakan akibat dari kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman yang dimiliki dalam bidang yang akan disimak itu. Sikap-sikap antagonistik, sikap yang menentang, serta sikap bermusuhan timbul dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenagkan. Faktor pengalaman merupakan faktor yang penting yang mempengaruhi proses menyimak seseorang.
Keempat, faktor sikap. Pada dasarnya manusia mempunyai dua sikap utama, yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan baginya dan menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya. Kedua hal itu memberikan dampak pada menyimak. Masing-masing dapat berupa dampak negatif dan dampak positif. Sebagai pendidik, nantinya kita pasti lebih memilih dan menanamkan dampak positif kepada siswa didik kita dari segala bahan yang disajikan, khususnya bahan simakan. Menyajikan bahan pelajaran yang baik dengan materi simakan yang menarik, ditambah dengan penampilan yang mengasikkan dan mengagumkan, jelas sangat menguntungkan dan sekaligus membentuk sikap positif bagi siswa.
Kelima, faktor motivasi. Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang. Jika seseorang memiliki motivasi yang kuat maka diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan. Begitu pula dengan menyimak. Dorongan dan tekat diperlukan dalam mengerjakan sesuatu dalam kehidupan ini. Menerangkan pelajaran dengan baik dan jelas, mengutarakan maksud dan tujuan yang hendak dicapai, serta bagaimana cara mencapai tujuan, jelas merupakan suatu bimbingan kepada para siswa untuk menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak dengan tekun
Keenam, faktor jenis kelamin. Dari beberapa penelitian, beberapa pakar menarik simpulan bahwa antara pria dan wanita, pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda pula.
Tabel 1. Perbedaan Gaya Menyimak Pria dan Wanita
Perbedaan Gaya Menyimak
Pria Wanita
Objektif
Aktif
Keras hati
Analisis
Rasional
Tidak mau mundur
Netral
Intrusif
Berdikari
Swasembada
Menguasai emosi
Subjektif
Pasif
Simpatik
Difusif
Sensitif
Mudah terpengaruh
Cenderung memihak
Mudah mengalah
Reseptif
Bergantung
Emosional
Ketujuh, faktor lingkungan. Faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar para siswa pada umumnya. Faktor lingkungan berupa lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik menyangkut pengaturan dan penataan ruang kelas serta sarana dalam pembelajaran menyimak. Lingkungan sosial mencakup suasana yang mendorong anak-anak untuk mengekspresikan ide-ide mereka, dan juga mengetahui bahwa sumbangan-sumbangan mereka akan dihargai. Anak-anak yang mempunyai kesempatan untuk didengarkan akan lebih sigap lagi mendengarkan apabila seseorang mempunyai kesempatan berbicara.
Kedelapan, faktor peranan dalam masyarakat. Kemampuan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh peranan dalam masyarakat. Peranan dalam masyarakat menjadi faktor penting bagi peningkatan keterampilan menyimak. Jika banyak menyimak maka akan banyak menyerap pengetahuan pula.
Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan dalam pembelajaran menyimak laporan perjalanan. Semua faktor tersebut juga menunjang peningkatan keterampilan menyimak, khususnya menyimak laporan perjalanan.
Berbeda dengan Djago Tarigan menuturkan bahwa efektivitas menyimak bergantung atas beberapa faktor, yaitu pembicara, pembicaraan, situasi, dan penyimak.
Faktor pertama, pembicara. Pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan, ide, informasi kepada para pendengar melalui bahasa lisan. Pembicara harus benar-benar menguasai bahan yang dibicarakan. Dalam menyampaikan bahan, si pembicara harus berbicara dengan jelas, intonasi yang tepat, susunan kalimatnya sederhana dan benar dalam bahasa yang mudah dimengerti, serta harus sistematis. Pembicara harus percaya pada kemampuan diri sendiri, gaya berbicara dengan penampilan yang sederhana tetapi menarik, serta pembicara berusaha mengadakan kontak dan menguasai para pendengarnya.
Faktor kedua, pembicaraan. Pembicaraan adalah isi atau pesan yang disampaikan oleh pembicara. Pembicaraan harus memenuhi syarat-syrat tertentu agar sesuai dengan selera pendengar. Syarat tersebut antara lain: (a) pembicaraan harus sesuatu yang baru atau aktual, (b) pembicaraan harus sesuatu yang bermakna, berarti, dan bermanfaat bagi pendengar, (c) pembicaraan haruslah sesuatu yang menarik dan dalam lingkaran pusat minat pendengar, (d) pembicaraan tersusun dalam sistematika yang mudah ditangkap oleh pendengar, dan (e) taraf kesukaran pembicaraan hendaknya seimbang dengan taraf kemampuan pendengar.
Faktor ketiga, situasi. Situasi dalam menyimak adalah segala hal yang menyertai kegiatan menyimak di luar pembicara, pembicaraan, dan penyimak. Situasi ini juga sangat menentukan keefektivan menyimak. Hal-hal yang berkaitan dengan situasi adalah tempat atau ruangan di mana peristiwa tersebut berlangsung, suasana lingkungan yang tenang, dan peraturan menyimak yang digunakan memenuhi syarat mudah mengoperasikannya.
Faktor keempat, penyimak. Penyimak adalah orang yang mendengarkan dan memahami isi bahan simakan yang disampaikan oleh pembicara dalam suatu peristiwa menyimak. Di antara keempat faktor pembantu keefektivan menyimak, yakni faktor pembicara, pembicaraan, situasi, dan penyimak, faktor yang terpenting adalah faktor peyimak, sebab walaupun ketiga faktor lainnya sudah sedemikian baik menunjang efektivitas menyimak, tetap tidak akan terjadi kegiatan menyimak jika si penyimak sendiri tidak mau terlibat dalam kegiatan menyimak.
Sejalan dengan pendapat Tarigan, Syarifah menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak ada enam, yaitu: (1) faktor fisik, (2) faktor pengalaman, (3) faktor sikap, (4) faktor motivasi, (5) faktor jenis kelamin, dan (6) faktor lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar