1 repetisi adalah
pengulangan satuan lingual yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam
sebuah konteks yang sesuai. Menurut Oktafianus (2006:63), repetisi merupakan
pemunculan bentuk yang sama yang mengacu ke makna yang sama dalam suatu wacana.
Repetisi memiliki berbagai peran seperti sebagai penegas, penciptaan gaya
bahasa dan pengungkapan perasaan emosi, karenanya repetisi bukan hanya pengulangan
bentuk tetapi berperan pragmatis yang maknanya bergantung pada konteks. Berikut
ini adalah contoh adanya bentuk pengulangan di dalam teks yang bersifat sebagai
penegas. Contoh :
Apa! Apa kau sudah gila Tono? Baru kemaren kau dari rumahku,
sekarang kau mau minjam uang lagi. Apa kau sudah gila!
2 Sinonim dapat
diartikan sebagai nama lain untuk benda atauhal yang sama atau ungkapan yang
maknanya kurang lebih sama dengan ungkapan lain.Sinomini merupakan salah satu
aspek leksikal untuk mendukung kepaduan wacana. Contoh, pahlawan – pejuang. Sinonim merupakan
persamaan arti tetapi memiliki bentuknya berbeda. Kekayaan budaya dan
intensitas kontak dengan bahasa lainnya menentukan warna persinoniman dalam
suatu bahasa (Oktafianus, 2006:64). Contoh : Pola hidup masyarakat kota berbeda
dengan masyarakat desa. Cara keseharian mereka disibukkan dengan pekerjaan
kantor dan sebagainya.
3 Antonim dapat
diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang lain, satuan lingual yang
maknanya berlawan/berposisi dengan satuan lingual yang lain. Contoh, putra – putri.
Antonim adalah lawan kata. Suatu wacana yang dinamis juga sering menempatkan
kohesi leksikal secara fleksibel dan variatif dengan mempertentangkan makna
yang berlawanan (Oktafianus, 2006:64). Contoh : Tidak ada yang tidak mungkin
sari, meskipun dia langit dan kamu bumi. Cinta sejati tidak akan memandang
apapun.
4 Kolokasi atau
sanding kata adalah asosiasidalam menggunakan pilihan kata yang cenderung
digunakan secara berdampingan. Contoh, buku, koran, majalah –media massa.
Kolokasi merupakan persandingan kata. Kata-kata yang bersanding memilki satu
atau lebih ciri yang sama. Misalnya buku, koran, majalah, dan media massa .
Semua bentuk tersebut adalah kolokasi, karena sama-sama bahan bacaan.
5 Hiponim dapat
diartikan sebagai satuan bahasa yang maknanya dianggap merupakan bagian dari
makna satuan lingual yang lain. Contoh, angkutan darat –kereta api, bis, mobil.
Menurut Oktafianus (2006:64), hiponim adalah hubungan kata-kata yang bersifat
generik ke kata-kata yang lebih spesifik. Penggunaan hiponim dimaksudkan untuk
menghindari pengulangan kata-kata yang sama muncul dan membentuk suatu medan
makna sehingga ia dapat digunakan untuk membangun suatu wacana yang memiliki
variasi bentuk leksikal. Contoh : Bayam, kangkung , dan kol . Semua sayuran itu
adalah kesukaanku.
6 Ekuivalen ( kesepadanan) adalah hubungan kesepadanan
antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah
paradigma. Dalam hal ini, sejumlah kata hasil proses afisasi dari morfem asal
yang sama menunjuk adanya hubungan kesepadanan. Contoh, belajar, mengajar, pelajar,
dan pengajaran.