Cari Blog Ini

Selasa, 04 November 2014

repetisi, sinnim, antoim, kolokasi, hiponim, dan ekuivalen

1      repetisi adalah pengulangan satuan lingual yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Menurut Oktafianus (2006:63), repetisi merupakan pemunculan bentuk yang sama yang mengacu ke makna yang sama dalam suatu wacana. Repetisi memiliki berbagai peran seperti sebagai penegas, penciptaan gaya bahasa dan pengungkapan perasaan emosi, karenanya repetisi bukan hanya pengulangan bentuk tetapi berperan pragmatis yang maknanya bergantung pada konteks. Berikut ini adalah contoh adanya bentuk pengulangan di dalam teks yang bersifat sebagai penegas. Contoh :
Apa! Apa kau sudah gila Tono? Baru kemaren kau dari rumahku, sekarang kau mau minjam uang lagi. Apa kau sudah gila!
2        Sinonim dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atauhal yang sama atau ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan ungkapan lain.Sinomini merupakan salah satu aspek leksikal untuk mendukung kepaduan wacana. Contoh,  pahlawan – pejuang. Sinonim merupakan persamaan arti tetapi memiliki bentuknya berbeda. Kekayaan budaya dan intensitas kontak dengan bahasa lainnya menentukan warna persinoniman dalam suatu bahasa (Oktafianus, 2006:64). Contoh : Pola hidup masyarakat kota berbeda dengan masyarakat desa. Cara keseharian mereka disibukkan dengan pekerjaan kantor dan sebagainya.
3    Antonim dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang lain, satuan lingual yang maknanya berlawan/berposisi dengan satuan lingual yang lain. Contoh, putra – putri. Antonim adalah lawan kata. Suatu wacana yang dinamis juga sering menempatkan kohesi leksikal secara fleksibel dan variatif dengan mempertentangkan makna yang berlawanan (Oktafianus, 2006:64). Contoh : Tidak ada yang tidak mungkin sari, meskipun dia langit dan kamu bumi. Cinta sejati tidak akan memandang apapun.
4        Kolokasi atau sanding kata adalah asosiasidalam menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan. Contoh, buku, koran, majalah –media massa. Kolokasi merupakan persandingan kata. Kata-kata yang bersanding memilki satu atau lebih ciri yang sama. Misalnya buku, koran, majalah, dan media massa . Semua bentuk tersebut adalah kolokasi, karena sama-sama bahan bacaan.
5        Hiponim dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain. Contoh, angkutan darat –kereta api, bis, mobil. Menurut Oktafianus (2006:64), hiponim adalah hubungan kata-kata yang bersifat generik ke kata-kata yang lebih spesifik. Penggunaan hiponim dimaksudkan untuk menghindari pengulangan kata-kata yang sama muncul dan membentuk suatu medan makna sehingga ia dapat digunakan untuk membangun suatu wacana yang memiliki variasi bentuk leksikal. Contoh : Bayam, kangkung , dan kol . Semua sayuran itu adalah kesukaanku.

6 Ekuivalen ( kesepadanan) adalah hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma. Dalam hal ini, sejumlah kata hasil proses afisasi dari morfem asal yang sama menunjuk adanya hubungan kesepadanan. Contoh, belajar, mengajar, pelajar, dan pengajaran.