A. Pembinaan sikap berbahasa Indonesia
MMenumbuhkan dan membina sikap
|
mMeningkatkan Mutu dan Disiplin penggunaan
|
M Meningkatkan kegairahan
Penggunaan Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar
|
PpPembinaan bahasa Indonesia
|
1. Sikap Positif Terhadap Bahasa
Indonesia
Kita sebagai warga masyarakat adalah
Pembina bahasa Indonesia. Tujuan awal pembinaan bahasa Indonesia adalah
menumbuhkan dan menimba sikap positif, yang antara lain berkaitan pada sikap
kesetiaan berbahasa Indonesia dan sikap kebanggaan berbahasa Indonesia. Sikap
kesetiaan berbahasa Indonesia berungkap jika kita lebih suka memakai bahasa
Indonesia dan menjaga agar pengaruh asing tidak berlebihan.
Sikap positif bahasa Indonesia tidak
berarti sikap kebahasaan yang kaku dan tertutup yang menuntut kemurnian bahasa
Indonesia dan yang menutup bahasa Indonesia dari hubungan saling pengaruh
dengan bahasa lain yaitu bahasa daerah dan bahasa asing di Indonesia terhadap
kurang lebih 400 bahasa daerah. Tiap-tiap bahasa daerah itu mempunyai daya
hidup dan masih berfungsi sebagai saran komunikasi antar warga masyarakat
bahasa itu. Kenyataan lain yang harus diperhatikan adalah bahwa bahasa asing
yang kita akui dan yang kita perlukan untuk dapat berhubungan dengan bahasa
lain di dunia serta untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Hal itu tertentu saja berakibat bahwa pengaruh bahasa Inggris terhadap bahasa
Indonesia semakin bertambah besar. Namun, jika pengaruh itu dalam tingkat
kewajaran tidak perlu dikhawatirkan, apalagi jika hal itu merupakan pearuh
positif yaitu pengaruh yang memperkaya bahasa Indonesia, baik dalam mutudan
kelengkapannya. Apabila pengaruh bahasa Inggris atau pegaruh bahasa
Indonesianya itu merupakan pengaruh negative yaitu pemakaan yang bukan diasarkan
keperluan, melainkan untuk memberi kedudukan sosial untuk perlu dicegah. (
Halim, 1982 )
2. Upaya meningkatkan kegairahan
penggunaan bahsa Indonesia dengan Baik dan Benar
Kita bukan hanya berbekal sikap positif
terhadap bahasa Indonesia, melainkan harus memiliki keinginan dan kegairahan
menggunaakn bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Penggunaaan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar adalah penggunaan yang sesuai dengan lingkungan dan pemakaian bahasa,
diperoleh ragam bahasa, baik lisan maupun tulisan. Jiak kita berkomunikasi
secara lisan kita gunakan ragam lisan dan jika kita berkomunikasi secara
tulisan kita gunakan ragam tulis. Demikian pula jika kita berkomunikasi secara
lisan dalm keadaan tidak resmi, kita gunakan ragam lisan tidak resmi, jika kita
berkomunikasi secara lisan dalam keadaan resmi seperti pada suatu seminar atau
upacara resmi, kita gunakan ragam lisan resmi. Penggunaan ragam lisan resmi
tergantung pada lingkungan dan situasi berbahasa. Dengan perkataan lain,
penggunaa baha Indonesia dengan baik adalah penggunaan ragam-ragam bahasa
Indonesia sesuai dengan kadaaan atau lingkungan komunikasi. Bahasa Indonesia
daam komunikasi resmi terutama pada situasi formal, kedinasan, ilmiah dan
kependidikan, adalah bahasa Indonesia baku adalah suatu ragam bahasa yang
dikembangakan yang mempunyai kaidah yang mantap yang oleh masyarakat pemakai
baasa dipakai sebagai acuan dalam penggunaannya.
Penguanaan bahasa Indonesia dengan benar
adalah penggunaan yang disesuaikan denga kaidah bahasa Indonesia. Dalam ragam
tulis, kaidah itu tertera pada buku (1)
Pedoman umum Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (2) Pedoman umum
pembentukan istilah, (3) Tatabahasa baku Bahasa Indonesia.
3.
Peran
Serta Kita Dalam Meningkatkan Mutu dan disiplin Penggunaan dan Penguasaan
Bahasa Indonesia
Selain berperan serta meningkatkan
kegairahan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, kita dituntut
berperan serta dalam meningkatkan mutu dan disiplin pengguanaan serta
penguasaan bahasa Indonesia.
Hal ini perlu dilaksanakan agar
penggunaan bahasa Indonesia sesuaia degan perkembangannya.
Perkembangan itu tidak jarang membawa
perubahan. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan disiplin penggunaan
bahasa Indonesiaharus merupakan kegiatan yang berkesinambungan, baik ada
tingkat perseorangan maupun pada tingkat
kemasyarakatan. Kita sebagai pembina bahasa Indonesia hendaknya ikut berperan
dalam mncapai tujuan pembinaan bahasa Indonesia.
Disamping siakap positif terhadap bahasa
Indonesia sepert yang dikemukakan pada bagian awal juga terdapat bagain
negatife. Sikap negatife berbahasa Indonesia penghambat pengembangan bahasa
Indonesia yang meliputi (1) Sikap lata atau
ikut-ikutan, (2) Sikap memandam remeh bahasa Indonesia, (3) Sikap
menerabas, dan (4) Sikap Enggan Bertangung jawab.
B. Sasaran umum pembinaan bahasa
Indonesia
Bahasa Indonesia digunakan sebagai
sarana dalam kegiatan manusia, seperti bidang kebudayaan, ilmu dan teknologi.
Kebudayaan, ilmu dan teknologi berkembang sejalan dengan perkembangan zaman.
Perkembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi itu membuat bahasa juga ikut
berkembang. Selain itu, luas wilayah pemakaian bahasa Indonesia yang tersebar
di pulau pula yang secara geografis terpisahkan oleh laut memungkinkan terjadinya
perubahan-perubahan di tiap-tiap daerah. Oleh karena itu, perlu diadakan upaya
pembinaan dan pengembangan bahasa yang berkesinambungan. Di dalam hasil rumusan
Seminar Politik Bahasa Nasional (1999) disebutkan bahwa yang dimaksud pembinaan
adalah upaya untuk meningkatkan mutu pemakaian bahasa. Usaha-usaha pembinaan
ini mencakup upaya peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan berbahasa.
Usaha pembinaan yang dilakukan, antara lain, melalui pengajaran dan
pemasyarakatan. Sedangkan, yang dimaksud dengan pengembangan adalah upaya
meningkatkan mutu bahasa agar keperluan masyarakat terpenuhi
Faktor-faktor
yang berpengaruh dalam pembinaan Bahasa
Indonesia adalah tujuan, siswa, lingkungan yang meliputi lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat dan Sarana
kurikulum, guru, metode,alat pengajaran dan evaluasi Tujuan maksudnya adalah
tujuan pengajaran harus mencakup tiga asfek yaitu : pemahaman,keterampilan dan
sikap. Secara operasional rumusan tujuan harus dapat dievaluasi sehingga dapat
diketahui tujuan berhasil atau tidak. Murid adalah murid sebagai subjek didik
harus diperhatikan, karena bagi murid yang baru pandai berbahasa Indonesia akan
mempengaruhi stategi pembelajaran di kelas. Bagi murid yang sudah mahir
berbahasa Indonesia maka guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar
dan cepat dapat dipahami murid. Lingkungan maksudnya lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat sangat mempengaruhi.
Pengajaran
Bahasa Indonesia yang akan mengajarkan anak terampil dan mahir berbahasa
Indonesia harus diartikan sebagai berikut:
1. Mengenalkan ciri-ciri berbagai bahasa
Indonesia dan membangkitkan Bahasa Indonesia baku maupun non baku.
2. Mengenalkan ciri-ciri fungsi berbagai
variasi bahasa Indonesia sehingga pengajaran bahasa Indonesia lebih relevan
untuk anak didik
3. Mengajar menggunakan bahasa Indonesia
yang tepat untuk fungsi yang tepat.
Komponen-
komponen yang mempengaruhi keberhasilan pembinaan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang akan dibina.
2. Proses pembinaan.
3. Hasil pembinaan.
4. Perangkat alat pembinaan.
5. Keadaan masyarakat.
Kelima
komponen diatas saling berhubungan satu dengan yang lainnya, jadi apabila ada
satu komponen yang lemah maka akan mengganggu pencapaian tujuan. Komponen
sasaran pembinaan adalah:
1. Murid mampu mengungkapkan pikiran\pendapat
dengan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Murid mampu menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan kaidahnya.
3. Murid bangga berbahasa Indonesia di
lingkungan rumah maupun sekolah.
4. Guru dan murid saling membudayakan
berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Lingkungan
Sasaran
lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, sangat
berpengaruh terhadap pembinaan pembelajaran bahasa indonesia. Oleh karena
ketiga lingkungan itu dapat menunjang untuk pembinaan bahasa indonesia.
Keluarga
subjek didik dikatakan untuk menunjang karena pada keluarga itu selalu
mendorong subjek didik untuk belajar lebih giat. Setidaknya anggota keluarga
menjadi cerminan bagi subjek didik untuk menggunakan bahasa indonesia dengan
baik dan benar. Disamping itu, hendaknya diciptakan kondisi sedemikian rupa,
sehingga untuk belajar dan menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
Misalnya, di dalam anggota keluarga disediakan majalah atau koran yang tergolong
baik bahasa indonesianya.
Sekolah
pun demikian juga, karena rasanya akan percuma saja diselenggarakan pengajaran
bahasa indonesia apabila lingkungan sekolah atau pelajaran diluar bahasa Indonesia
acuh tak acuh terhadap pemakaian bahasa indonesia. Oleh karena itu, sekolah
hendaknya menciptaka kondisi yang dapat menunjang pengajaran bahasa indonesia
misalnya, mengadakan penerbitan majalah,baik majalah tulis maupun majalah
dinding, guru menggunakan bahasa yang benar sewaktu memberikan bimbingan kepada
murid- muridnya, mengadakan latihan diskusi, pidato, baca puisi, dan drama
Masyarakat,
tempat murid bergaul diluar keluarga dan sekolah pun harus menunjang suksesnya
pengajaran bahasa indonesia. Terutama dalam pembinaan dilingkungan masyarkat
yang tidak saja berfungsi sebagai komunikasi tetapi yang lebih penting lagi
adalah bahasa indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. Sasaran utama yang harus
dilakukan adalah terlebih pembinaan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarkat
pada umumnya.
Kesadaran
itu harus dimiliki jiwa masyarakat indonesia. Oleh karena itu, program
pembinaannya harus terperinci dan jelas
1. Tenaga pembinanya harus memiliki kemampuan
berbahasa indonesia dan menjalankan fungsinya dengan baik
2. Sarana yang ada untuk menunjang kelancaran
pembinaan bahasa indonesia
Untuk
memenuhi sasaran dan kelancaran pembinaan bahasa indonesia maka kondisi
lingkungan masyarakat harus diperhatikan terutama kondisi sosial, ekonomi,
politik dan budaya masyarkat. Hal ini dilakukan untuk dijadikan sebagai titik pangkal
pelaksanaan pembinaan bahasa indonesia.
Selain itu itu sasaran pembinaan bahasa
indonesia yang diutamakan dalam pemakaian bahasa indonesia dalam rangka bagaimana pembinaan bahasa
indonesia yang diharuskan untuk memakai bahasa indonesia yang baik dan benar
dan menggunakannya sesuai kedudukan dan fungsinya.
TUGAS INDIVIDU
Pembinaan dan pengembangan
bahasa indonesia
“Rangkuman
Pembinaan Bahasa Indonesia ”
OLEH :
FACH
RIZAL
A1D1
12 012
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014